Minggu, 22 November 2015

EMBOLI UDARA - PATOLOGI UMUM FISIOTERAPI




PATOLOGI UMUM
EMBOLI UDARA

ANGGOTA KELOMPOK

Putu Witari Ikayani                                                        1402305014
Dewa Ayu Kd Ari Purnama Dewi                                1402305015
Ni Luh Gede Wiwin Sriandani                                      1402305016
I Made Krisna Agustara                                                1402305017
Deva Natalia Motik                                                       1402305018
Luh Dwi Erna Krismawati                                             1402305019
Puji Agustine Sri Rahayu                                               1402305020   
Ni Pt Septiarini Yuana Putri                                          1402305021
Pande Km Indra Pramadewa                                         1402305022
Natasya Talia Kadakolo                                                 1402305023
Ni Km Dewi Semariasih                                                1402305024
Ida Ayu Made Pradnyanini                                           1402305025


PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2015
 EMBOLI UDARA
Emboli berasal dari kata Yunani embolus, yang artinya sumbat. Menurut Kamus Kedokteran Dorland Edisi 31, emboli adalah kata benda bentuk jamak dari embolus, yaitu suatu massa, dapat berupa bekuan darah atau materi lain, yang terbawa aliran darah melalui pembuluh (darah), tersangkut di sebuah pembuluh darah atau percabangan yang terlalu kecil untuk dilewatinya sehingga menyumbat sirkulasi darah. Sementara itu, menurut buku Robbin’s Basic Pathology 9th edition, emboli adalah a solid, liquid, or gaseous mass carried by the blood to a site distant from its origin; most are dislodged thrombi – suatu  massa padat, cair, atau gas yang dibawa oleh darah menuju suatu tempat yang jauh dari asalnya sebagian besar adalah bekuan darah (thrombi) yang hanyut. Itulah definisi emboli, singkatnya segala sesuatu yang hanyut di darah lalu menyumbat pembuluh darah.
Ada berbagai jenis emboli, diantaranya emboli lemak, emboli air ketuban dan emboli udara. Emboli udara adalah penyumbatan yang disebabkan oleh udara di aliran darah yang menyumbat pembuluh darah. Biasanya karena teknik scuba atau teknik renang dari bawah ke atas air yang kurang betul sehingga terjadi dekompresi gas yang larut dalam darah; mirip munculnya gelembung udara ketika Anda membuka botol minuman bersoda. Emboli gas juga bisa terjadi karena proses pemasangan infus atau suntikan Emboli gas juga bisa muncul akibat operasi besar. Hal ini bisa dijelaskan mengingat pembuluh darah yang sangat kecil mungkin terpotong dan terekspos udara. Namun biasanya emboli ini tidak cukup besar untuk menyumbat pembuluh darah.  Walaupun demikian, emboli gas tetaplah akan selalu ada sebagai risiko pada operasi besar.  Tidak ada operasi yang tidak memiliki risiko emboli.
Description: gas embolism.jpg








www.kompasiana.com
 
 



Emboli udara mengacu pada gelembung-gelembung udara di dalam sirkulasi udara yang menyumbat aliran darah vaskuler dan menyebabkan iskemia. Udara dapat masuk ke dalam sirkulasi pada saat dilakukannya prosedur obstretrik atau sesudah terjadinya trauma pada dinding thoraks, umumnya diperlukan lebih dari 100cc udara hingga dapat menimbulkan efek klinik.
Penyakit dekompresi merupakan bentuk khusus emboli udara yang disebabkan oleh tekanan mendadak pada atmosfer misalnya para penyelam laut dalam, dan penumpang pesawat udara tanpa pengaturan tekanan terbang naik yang cepat merupakan orang-orang yang beresiko terkena emboli udara. Udara yang dihirup pada tekanan yang tinggi (misalnya ketika melakukan penyelaman di laut dalam) menyebabkan peningkatan jumlah gas (khususnya nitrogen) yang larut dalam darah dan jaringan. Kenaikan yang cepat yang terjadi kemudian (depresurasi) menyebabkan gas yang larut tersebut mengembang dan menggelembung keluar dari larutan dan membentuk gas emboli.
Description: images (1).jpg




















ETIOLOGI EMBOLI UDARA
Embolus udara banyak terjadi akibat lepasnya suatu trombosis yang berasal dari pembuluh darah vena di kaki. Trombus terbentuk dari beberapa elemen sel dan fibrin yang kadang-kadang berisi protein plasma seperti plasminogen. Menurut virchow terdapat tiga faktor penting yang memegang peranan timbulnya thrombus yaitu :
1. Perubahan permukaan endotel pembuluh darah
2. Perubahan pada aliran darah dan
3. Perubahan pada konstitusi darah.
Jika terjadi kerusakan pada trombosit maka akan dilepaskan suatu zat tromboplastin. Zat inilah yang merangsang proses pembentukan beku darah (trombus). Tromboplastin akan mengubah protrombin yang terdapat dalam darah menjadi trombin, kemudian bereaksi dengan fibrinogen menjadi fibrin.
Kebanyakan kasus disebabkan oleh bekuan darah dari vena, terutama vena di tungkai atau panggul. Penyebab yang lebih jarang adalah gelembung udara, lemak, cairan ketuban atau gumpalan parasit maupun sel tumor.
Penyebab yang paling sering adalah bekuan darah dari vena tungkai, yang disebut trombosis vena dalam. Gumpalan darah cenderung terbentuk jika darah mengalir lambat atau tidak mengalir sama sekali, yang dapat terjadi di vena kaki jika seseorang berada dalam satu posisi tertentu dalam waktu yang cukup lama. Jika orang tersebut bergerak kembali, gumpalan tersebut dapat hancur, tetapi ada juga gumpalan darah yang menyebabkan penyakit berat bahkan kematian.
Ada 3 faktor utama yang menyebabkan emboli paru, yaitu :
1.        Darah
Darah yaitu cairan yang terdiri atas plasma, sel-sel merah dan putih yang mengalir dalam pembuluh darah manusia atau binatang. Jika pada tubuh manusia mengalami pendarahan atau perdarahan maka akan merangsang pengeluaran zat beku darah (fibrinogen).
2.        Udara
Udara yaitu campuran dari berbagai gas yang tidak berwarna dan tidak berbau ( seperti oksigen, nitrogen 0 yang memenuhi ruang di atas bumi ini seperti yang kita hirup bila kita bernafas.
3.        Lemak
Minyak yang melekat pada daging, terdapat pada kulit yang bertindak sebagai pelindung kulit terhadap rangsangan kimia dan jasad renik, pada punggung timbunan lemak sepanjang punggung yang merupakan salah satu kriteria kualitas karkas.
Dari ke tiga faktor di atas, maka dapat menimbulkan beberapa penyebab lain yang mengakibatkan terjadinya emboli paru. Penyebabnya yaitu :
1.            Luka Bakar
Luka bakar dapat menyebabkan emboli paru karena adanya perlukaan di jaringan tubuh yang mengakibatkan rusaknya penbuluh darah dan pada darah terjadi trombus. Kemudian trombus ikut masuk dalam aliran darah melalui pembuluh darah yang rusak. Aliran pembuluh darah mengalirkan darah menuju jantung ( pembuluh darah vena ) dari vena masuk ke jantung ( atrium kanan, ventrikel kanan ) dari jantung mengalir ke paru melalui a. Pulmonalis dan terjadi sumbatan di arteri pulmonalis yang menuju ke paru-paru.
2.            Persalinan
Persalinan adalah salah satu penyebab terjadinya emboli paru. Dapat dikarenakan apabila pada saat persalinan mengalami banyak perdarahan, dan merangsang pembentukan fibrinogen. Akibat terlalu banyak pembentukan fibrinogen dapat menyebabkan trombosis. Pada akhirnya trombus ikut mengalir bersama aliran darah vena.
3.            Pembedahan
Pembedahan merupakan suatu proses, perbuatan, atau cara membedah. Proses pembedahan kadang kala menyebabkan pendarahan, dan dapat membentuk trombus. Kemudian trombus mengalir bersama aliran darah pada penbuluh darah vena yang menuju jantung.
4.            Patah tulang tungkai
Patah tulang tungkai dapat menyebabkan terputus atau rusaknya jaringan tulang yang mengakibatkan sumsum tulang terurai. Pada peristiwa patah tulang tungkai juga menyebabkan pecahnya pembuluh darah dan uraian sumsum tulang masuk dalam pembuluh darah. Masuknya sumsum tulang dalam pembuluh darah, terbawa oleh aliran darah yang menuju jantung.
5.            Stroke
Stroke dapat terjadi karena adanya trobus atau trombosis, perdarahan mendadak yang mengenai pasokan darah serebral. Akibatnya dapat menyebabkan suplay O2 ke otak berkurang sehingga terjadi hipoxia jaringan otak dan penurunan keseimbangan.
6.            Obesitas
Obesitas yaitu penumpukan lemak yang berlebih di dalam tubuh atau sering orang menyebut kegemukan. Dapat pula diartikan kelainan nutrisi yang sering dijumpai dan ditandai oleh penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Definisinya bervariasi kendati indeks massa tubuh yang melebihi 30 diterima sebagai kriteria obesitas oleh banyak ahli. Oleh karena itu, berdasarkan definisi obesitas di atas peningkatan lemak yang berlebih di dalam tubuh dapat menyebabkan ateroma, dan ateroma bisasaja ikut terbawa oleh aliran darah vena yang mengalir menuju jantung.
Ketika trombus menyumbat sebagian atau seluruh arteri pulmonal, ruang rugi alveola membesar karena area, meski terus mendapat ventilasi, menerima aliran darah sedikit atau tidak sama sekali. Selain itu sejumlah substasi yang dilepaskan dari bekuan dan menyebabkan pembuluh darah dan bronkiolus berkontriksi.
Reaksi ini bersamaan dengan ketidak seimbangan ventilasi-perfusi, menyebabkan sebagian darah terpirau ( tidak ada pertukaran gas yang terjadi ) dan mengakibatkan penurunan kadar O2 dan peningkatan CO2. Konsekuensi hemodinamik adalah peningkatan tahan vaskular  paru akibat penurunan ukuran jaring-jaring vaskular pulmonal, mengakibatkan peningkatan tekanan arteri pulmonal dan, pada akhirnya meningkatkan kerja ventrikel kanan untuk mempertahankan aliran darah pulmonal. Bila kebutuhan kerja ventrikel kanan melebihi kapasitasnya, maka akan terjadi gagal ventrikel kanan, yang mengarah pada penurunan tekanan darah sistemik dan terjadinya syok.


PATHOGENESIS EMBOLI SECARA UMUM
Emboli dalam tubuh terutama berasal dari trombus vena, paling sering pada vena profunda di tungkai dan panggul. Jika fragmen trombus terlepas dan terbawa aliran darah, maka fragmen tersebut akan masuk ke vena cava dan kemudian ke jantung kanan. Fragmen ini tidak tersangkut selama dalam perjalanan karena pembuluh dan ruangan jantung ukurannya besar. Darah akan meninggalkan ventrikel kanan mengalir ke cabang utama arteri pulmonalis, kemudian ke cabang arteri pulmonalis kanan dan kiri, selanjutnya ke cabang-cabang pembuluh darah yang lebih kecil. Karena keadaan anatomi ini, emboli yang berasal dari thrombus vena biasanya berakhir sebagai emboli arteri pulmonalis. Jika fragmen trombus yang sangat besar menjadi emboli, maka sebagian besar suplay arteri pulmonalis dapat tersumbat dengan mendadak.
Emboli dapat berasal dari :
1. Trombus (> 95 %) = tromboemboli
2. Tetesan lemak (co: pada patah tulang panjang)
 3. Gelembung udara / gas (penyakit Caison)
4. Debris aterosklerotik (kolesterol)
5. Pecahan tumor
6. Sum-sum tulang
7. Bahan lain (peluru dll)
8. Cairan amnion
Bentuk-bentuk emboli meliputi butir-butir lemak, gelembung-gelembung gas, debris ateroskelerotik, fragmen tumor, sumsum tulang atau benda asing seperti peluru. Emboli yang terjepit di dalam pembuluh darah berukuran terlalu kecil untuk bisa berjalan lebih lanjut sehingga terjadi okulasi vaskuler parsial atau total dan nekrosis iskemik pada jaringan di sebelah distal (infark).
Emboli dapat mengakibatkan :
• Obstruksi mekanis / regangan massif jantung
• Gangguan nafas / paru
• Infark paru, jantung, ginjal, dll
• Kematian

Secara umum, emboli udara terjadi saat pembuluh darah terpapar udara dan perbedaan tekanan membuat udara masuk ke pembuluh darah. Beberapa mekanisme yang menyebabkan emboli udara, antara lain:
·       Prosedur operasi dan injeksi
Udara dapat masuk melalui suntikan langsung atau melalui kateter yang masuk ke pembuluh darah.  Selama operasi, terutama operasi otak, udara juga dapat masuk ke pembuluh darah. Namun, dokter ataupun perawat telah terlatih untuk mencegah hal ini dan menangani bila terjadi emboli.
·       Trauma paru-paru
Trauma pada paru-paru dapat menyebabkan emboli karena terjadi kerusakan paru dan udara dapat masuk ke pembuluh darah.
·       Scuba diving
Emboli udara saat menyelam terjadi akibat menahan nafas terlalu lama saat di dalam air atau saat naik ke permukaan terlalu cepat. Hal tersebut menyebabkan kantung udara di paru-paru pecah dan memungkinkan udara masuk ke pembuluh darah.
·       Hubungan seksual mulut-alat kelamin (orogenital)
Pada kasus yang jarang, seksorogenitalmenyebabkan emboli udara terutama pada pasien hamil atau dengan luka pada rahim atau vagina

Contoh penyakit yang disebabkanoleh emboli udara adalah penyakit dekompresi. Yakni penyakit yang disebabkan oleh perubahan mendadak pada tekanan atmosfer; para penyelam laut dalam dan penumpang pesawat tanpa pengaturan tekanan yang naik merupakan orang-orang yang berisiko tinggi terkena penyakit ini. Udara yang dihirup pada tekanan yang tinggi menyebabkan peningkatan jumlah gas (khususnya nitrogen) yang larut di dalam darah dan jaringan. Kenaikan cepat yang terjadi kemudian (deperesirusasi) membuat gas yang larut itu mengembang dan menggelambung keluar dari lautan untuk membentuk emboli gas.


GAMBARAN KLINIS EMBOLI UDARA
Emboli udara menyebabkan gejala berupa kesulitan bernafas, nyeri dada, serangan jantung, stroke, dan gagal pernafasan.
Gejala klinis :
·       Pada awal takikardi (detak jantung meningkat). Hal inilah yang disalah persepsikan bahwa penderita dicurigai menderita sakit jantung dan dokter disalahkan tidak memeriksa jantung atau rontgen terlebih dahulu.
·       Gangguan pernapasan, Sesak napas
·       Muntah, ada bercak kemerahan di mata.
·       Tekanan darah menurun
·       Hilang kesadaran
·       Darah korban yang berwarna gelap, tidak merah seperti biasanya. Warna gelap merupakan tanda darah kekurangan oksigen.
·       Korban hanya bertahan 20 menit seusai proses kelahiran melalui operasi caesar.
·       Jika fase itu bisa terlewati, masih ada ancaman kedua yang tidak kalah berat dan fatal. Yakni, ibu mengalami kegagalan faal pembekuan darah. Dampaknya, darah tidak bisa membeku. Dalam dunia medis, itu dinamakan disseminated intravascular coagulation (DIC). Jadi, pasien mengalami pendarahan hebat di seluruh tubuh. Dalam kondisi begini, susah penanganannya.
·       Cyanosis atau kebiruan
·       Gangguan aliran darah, atau syok
·       Perdarahan
·       Koma
·       Lebih dari 50 persen pasien dengan emboli air ketuban mengalami kematian dalam 1 jam pertama, dan 50 persen pasien yang selamat akan mengalami gangguan pembekuan darah (DIC) yang timbul sebagai perdarahan dari rahim atau dari luka operasi. Proses emboli air ketuban bisa berlangsung sangat cepat. Pada umumnya dalam 1 jam sesudah melahirkan, nyawa ibu yang mengalami emboli air ketuban tidak lagi bisa tertolong. Apalagi muncul secara tiba-tiba tanpa diduga sebelumnya dan proses berlangsung dengan cepat. Pada ibu bersalin kasus emboli air ketuban kematiannya mencapai 86%.
·       Secara mendadak pasien terengah-engah, sesak, shock, wajah membiru, serta denyut jantung melambat. Dalam kondisi tersebut, pasien rentan mengalami gagal napas.
·        Janin Bradycardia sebagai respon terhadap hipoksia, denyut jantung janin dapat turun hingga kurang dari 110 denyut per menit (dpm). Jika penurunan ini berlangsung selama 10 menit atau lebih, itu adalah Bradycardia. Sebuah tingkat 60 bpm atau kurang lebih 3-5 menit mungkin menunjukkan Bradycardia terminal
Pulmonary edema.
·       Cardiac arrest.
·       Rahim atony: atony uterus biasanya mengakibatkan pendarahan yang berlebihan setelah melahirkan.Kegagalan rahim untuk menjadi perusahaan dengan pijat bimanual diagnostik
·       Koagulopati atau pendarahan parah karena tidak adanya penjelasan lain (DIC terjadi di 83% pasien.)


PENCEGAHAN TERHADAP EMBOLI UDARA
Penanganan emboli udara memiliki tujuan yaitu menghentikan sumber udara, mencegah kerusakan tubuh, dan melakukan resusitasi bila diperlukan. Pasien diposisikan duduk untuk mencegah penyebaran ke otak, jantung, dan paru-paru. Pemberian oksigen untuk memaksimalkan oksigenisasi dan mengurangi volume udara yang masuk.
Pada emboli udara dapat dilakukan terapi hiperbarik. Pada terapi ini, pasien diberikan oksigen bertekanan tinggi dan menyebabkan emboli udara mengecil serta mengurangi kerusakan yang terjadi.
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah kejadian emboli, yaitu makan makanan sehat (rendah lemak, tinggi serat, banyak sayur dan buah), mengurangi konsumsi garam (tidak lebih dari 1 sendok teh per hari), mengurangi berat badan, berhenti merokok, dan olahraga minimal 150 menit per minggu. Disamping itu, beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah resiko dari emboli yaitu:
·       Menurunkan berat badan. Jika mengalami berat badan berlebih, lakukan olahraga secara teratur dan lakukan diet rendah kalori untuk mencapai berat badan yang sehat.
·       Berhenti merokok.
·       Pola makan sehat. Mulai biasakan mengonsumsi makanan yang kaya akan serat, rendah lemak, dan rendah garam.
·       Berolahraga. Lakukan olahraga setidaknya dua setengah jam dalam seminggu agar tubuh tetap aktif dan aliran darah lancar.
Pencegahan yang dapat dilakukan seperti halnya dalam melakukan scuba diving, yaitu:
·       Membatasi kedalaman dan durasi menyelam
·       Naik ke permukaan secara perlahan, dengan di antaranya berhenti dahulu
·       Jangan menyelam dalam keadaan sedang mengalami infeksi, termasuk batuk dan pilek
·       Setelah menyelam, tunggu sampai 12-24 jam sebelum bepergian ke daerah tinggi atau naik pesawat terbang.


INTERVENSI FISIOTERAPI DALAM KASUS EMBOLI UDARA
Terapi oksigen hiperbarik (HBOT = Hyperbaric Oxygen Therapy) merupakan suatu bentuk terapi dengan cara memberikan 100% oksigen kepada pasien dalam suatu hyperbaric chamber/ ruangan hiperbarik yaitu suatu ruangan yang memiliki tekanan lebih dari udara atmosfir normal (1 atm atau 760 mmHg). Dalam kondisi normal, oksigen dibawa oleh sel darah merah ke seluruh tubuh. Tekanan udara yang tinggi, akan menyebabkan jumlah oksigen yang dibawa oleh sel darah merah meningkat hingga 400%.
HBOT sebenarnya bukanlah merupakan hal baru. Metode ini sudah ditemukan oleh Behnke sejak tahun 1930 untuk mengatasi penyakit dekompresi (DeCompresion syndrome), yaitu suatu penyakit yang dialami oleh penyelam atau pekerja tambang bawah tanah akibat penurunan tekanan saat naik ke permukaan secara mendadak. Di Indonesia, pemanfaatan HBOT pertama kali dilakukan oleh Lakesia pada tahun 1960 yang bekerja sama dengan RSAL dr.Ramelan, Surabaya.
Dua efek penting yang mendasari pemanfaatan HBOT adalah :
1.    Efek mekanik yang disebabkan oleh peningkatan tekanan lingkungan sehingga menurunkan volume gelembung gas atau udara seperti pada terapi penderita dekompresi akibat kecelakaan kerja penyelaman
2.    Efek peningkatan tekanan parsial oksigen dalam darah dan jaringan akan memberikan efek terapeutik seperti bakteriostatik pada infeksi kuman anaerob, detoksifikasi pada keracunan karbon monoksida, reoksigenasi pada kasus iskemia akut, crush injury, compartment syndrome, maupun kasus iskemia kronis, luka yang tidak sembuh, nekrosis radiasi, skin graft preparation, dan luka bakar.
Bahkan saat ini pemanfaatan HBOT semakin meluas, dan telah digunakan sebagai terapi kebugaran tubuh serta kecantikan. Proses HBOT tergolong sederhana. Diawali dengan konsultasi oleh dokter dan pemeriksaan fisik untuk menentukan ada tidaknya kontraindikasi absolut seperti pneumotoraks, maupun kontraindikasi relatif seperti asma, klaustrofobia (takut ruangan sempit), penyakit paru obstruktif kronik, disfungsi tuba eustachius, demam tinggi, kehamilan, dan infeksi saluran napas atas. Setelah dipastikan pasien tidak memiliki kontraindikasi HBOT, pasien akan dibawa masuk dalam suatu ruangan hiperbarik.
Ada 2 jenis ruangan yaitu ruangan multipel yang dapat digunakan bersamaan dengan pasien lainnya, dan ruangan single yang hanya dapat digunakan oleh 1 pasien saja. Tidak perlu penggunaan masker maupun sarung tangan dalam ruangan, kecuali pada kasus keracunan karbonmonoksida. Di dalam ruangan pasien dapat melakukan aktivitas seperti membaca dan mendengarkan musik. Dosis dan lamanya HBOT disesuaikan dengan kondisi jaringan dan indikasi dilakukannya HBOT.
Perawatan HBOT berfungsi untuk :
1. Meningkatkan konsesntrasi oksigen pada seluruh jaringan tubuh, bahkan pada alirah darah yang berkurang.
2. Merangsang pertumbuhan pembuluh darah baru untuk meningkatkan aliran darah pada sirkulasi yang berkurang
3. Meyebabkan pelebaran arteri rebound sehingga meningkatkan diameter pembuluh darah, dibanding pada permulaan terapi.
4. Merangsang fungsi adaptif pada peningkatan superoxide dismutase ( SOD) , merupakan salah satu anti oksidan dalam tubuh untuk pertahanan terhadap radikal bebas dan bertujuan mengatasi infeksi dengan meningkatkan kerja sel darah putih sebagai antibiotic pembunuh kuman.

























DAFTAR PUSTAKA
-       Cotran and Robbins. 2006. Buku Saku Dasar Patologi Penyakit Edisi 7. Jakarta:EGC
-       Tibbles, Patrick and Edelsberg, John. Hyperbaric Oxygen Therapy. The New England Journal Medicine 2000;1642-1648. http://emedicine.medscape.com/article/1464149-overviewhttp://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=254 (diakses pada 17 November 2015)
-       http://www.nhs.uk/Conditions/Air-embolism/Pages/Introduction.aspx (diakses pada 17 November 2015)
-       Penulis: Brenda L Natal, MD, MPH; Chief Editor: Erik D Schraga, MD  http://emedicine.medscape.com/article/761367-overview (Diakses pada 17 November 2015)
-       Penulis: Vera Farah Bararah http://health.detik.com/read/2011/04/14/102859/1616863/763/gelembung-udara-yang-masuk-pembuluh-darah-bisa-mematikan  (Diakses pada 17 November 2015)